Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Perselisihan Kakak Beradik 



Perselisihan Kakak Beradik 

0Seseorang dengan tubuhnya yang ramping tiba-tiba muncul di depan pintu. Orang tersebut adalah Xiaopian!     
0

Gu Xiaoran pun sangat terkejut, seketika jantungnya langsung berdebar kencang.     

Mengapa dia di sini? Batin Gu Xiaoran.     

Xiaopian berdiri di pintu sembari menatap Mo Qing yang sedang tidur di sofa, kemudian dia melihat ke arah Gu Xiaoran.     

Saat itu juga, Gu Xiaoran langsung pura-pura tidur.     

Karena melihat Gu Xiaoran tidak bergerak, kemudian Xiaopian pun berjalan dengan lembut ke arah sofa. Dia mengambil selimut yang ada di samping sofa, dan membuka selimut itu untuk menyelimuti Mo Qing.     

Mo Qing tidur sangat nyenyak, karena dia merasa sangat lelah. Ditambah gerak-gerik Xiaopian sangat lirih, sehingga Mo Qing sama sekali tidak menyadari kehadirannya.     

Xiaopian berdiri di samping sofa sambil menatap Mo Qing sejenak, sebelum akhirnya dia berjalan mendekati Gu Xiaoran.     

Saat dia berdiri di samping tempat tidur, seketika Gu Xiaoran langsung membuka matanya. Mereka berdua pun saling bertatapan. Wajah Xiaopian yang cantik tersenyum sinis sambil melihat Gu Xiaoran.     

Di sisi lain Gu Xiaoran tersenyum dingin sambil melihat Xiaopian. Saat ini Xiaopian sudah tahu bahwa Gu Xiaoran sudah bangun, tapi dia sengaja menatap Mo Qing seperti itu di depannya.     

Xiaopian hanya ingin memberitahu kepada Gu Xiaoran bahwa keberadaan Gu Xiaoran tidak penting baginya.     

Kemudian Xiaopian membungkukkan badannya ke arah Gu Xiaoran.     

Saat itu Gu Xiaoran tetap diam, namun tangannya mencengkram selimut dengan erat. Dia bersiap-siap jika Xiaopian melakukan sesuatu yang berbahaya ke arahnya, dia akan segera menyerangnya balik.     

Xiaopian mendekat ke telinga Gu Xiaoran dan berbisik pelan, suaranya hanya bisa didengar oleh Gu Xiaoran, "Apa lagi yang bisa kamu lakukan selain membebani dia?"     

Gu Xiaoran memandang Xiaopian dengan ringan tanpa menanggapi kata-katanya. Menjadi beban atau tidak, seharusnya orang lain tidak perlu ikut campur akan hal itu.      

Setelah selesai berbisik kepada Gu Xiaoran, perlahan Xiaopian mundur dan pergi meninggalkan ruangan.     

Tiga hari kemudian, terjadi perkelahian antar kelompok pasien di rumah sakit jiwa itu. Setelah penjaga dan staf medis rumah sakit jiwa berhasil mengendalikan pasien yang terlibat dalam perkelahian, mereka menyadari ada satu pasien hilang. Pasien yang hilang tersebut adalah Miao Junlan!     

Pada saat perkelahian terjadi, Mo Qing dan Gu Xiaoran kembali ke tanah airnya dengan menggunakan pesawat. Saat itu di sebelah Gu Xiaoran ada seorang wanita anggun yang mengenakan pakaian bermerek Chanel.     

Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah ternyata wanita anggun itu merupakan ibu Gu Xiaoran, Miao Junlan.     

Setelah turun dari pesawat dan baru saja berjalan sampai di pintu keluar, Miao Junlan tiba-tiba menjerit kesakitan dan kemudian dia berjongkok.     

"Ada apa?" Gu Xiaoran pun langsung bergegas menghampirinya, lalu dia berjongkok, dan menatap Miao Junlan dengan prihatin.     

Miao Junlan tidak mengatakan sepatah kata pun selama perjalanan, dan kali ini dia juga hanya menundukkan kepalanya tanpa mengatakan apapun.     

Kemudian Mo Qing berjongkok dan memijat pergelangan kaki Miao Junlan. Saat itu juga wajah Miao Junlan langsung menunjukkan ekspresi kesakitan.     

"Pergelangan kakinya keseleo dan sedikit bengkak." Mo Qing berdiri dan berkata lagi, "Kalian tunggu di sini, aku akan membawa mobilnya ke sini."     

Perasaan Gu Xiaoran terhadap Mo Qing menjadi sedikit canggung, namun saat ini dia merasa bahwa Mo Qing semakin perhatian. Kemudian Gu Xiaoran pun tersenyum padanya sembari berkata, "Baiklah."     

Setelah itu Mo Qing berjalan pergi.     

Tidak lama kemudian ada sebuah mobil Rolls Royce Extended berhenti di depan mereka. Tampak ada seorang pria yang mengenakan jas berwarna hitam seperti pengawal sedang duduk di kursi penumpang, kemudian pria itu membuka pintu belakang.     

Hingga kini Miao Junlan masih tidak mengatakan sepatah kata pun, tiba-tiba memeluk Gu Xiaoran dan berbisik di telinganya, "Xiaoran, ibu akan kembali untukmu. Sebelum aku datang kepadamu, jangan cari aku, ingat!"     

Seketika Gu Xiaoran langsung tercengang.     

Tanpa menunggu respon dari Gu Xiaoran, Miao Junlan langsung bergegas masuk ke dalam mobil Rolls Royce Extended itu.     

Setelah dia masuk, pintu mobil pun langsung tertutup. Sembari duduk di dalam mobil, Miao Junlan tersenyum pada Gu Xiaoran. Seketika Gu Xiaoran pun kembali tersadar dan kini dia hanya bisa memandangi mobil Rolls Royce yang dinaiki Miao Junlan itu pergi.     

Gu Xiaoran tidak tahu mengapa ibunya tiba-tiba pergi begitu saja, namun dia percaya bahwa jika ibunya melakukannya, dia pasti punya alasannya sendiri.     

Beberapa saat kemudian mobil Mo Qing berhenti di depannya. Namun saat itu Mo Qing hanya melihat Gu Xiaoran saja yang menunggu di sana. Kemudian dia pun turun dan membantu memasukkan barang bawaan Gu Xiaoran ke dalam bagasi, kemudian kembali duduk ke kursi pengemudi.     

Setelah Gu Xiaoran masuk ke mobil dia pun bertanya, "Kamu tidak bertanya ke mana Ibuku pergi?"     

"Aku melihatnya menggunakan ponselmu, mungkin dia tadi mengirim pesan untuk menghubungi seseorang agar menjemputnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.